Genre: terserah readers
Main cast:
Park Jeyoung,
Cho Kyuhyun,
Kae Nichan,
Choi Siwon,
Lee Eunri,
Lee Donghae,
Song Raeseok,
Lee Hyukjae/ Eunhyuk
Kim Kibum
Other cast: Leeteuk, Heechul, Kangin, Sungmin, Minwoo boyfriend
Hai hai.. Ketemu lagi ama Author yg selalu bawa cerita gaje, Shin Je young!
Kali ini tetep main castnya Cho Kyuhyun, suami author yang cakep ini.. hehe..*dibom Sparkyu*..
author harap readers semua suka ceritanya... udah ah, gak mau banyak cuap-cuap gaje lagi..
Happy reading^_^
@@@
"Jeyoung, cepat!" teriak Appa pada Jeyoung. Appa memasukkan belanjaannya ke bagasi mobil. Jeyoung berjalan menghampiri sambil melihat daftar belanjaan.
"Kenapa? Masih ada yang kurang?" tanya Appa.
"Aku belum membeli baju untuk ke pesta ulangtahun Eunri. Appa, kau pulang duluan saja. Aku pergi dulu. Oke." Jeyoung menghampiri Appa dan mengecup pipinya sekilas, lalu pergi sebelum Appa melarangnya.
"Jeyoung, cepat!" teriak Appa pada Jeyoung. Appa memasukkan belanjaannya ke bagasi mobil. Jeyoung berjalan menghampiri sambil melihat daftar belanjaan.
"Kenapa? Masih ada yang kurang?" tanya Appa.
"Aku belum membeli baju untuk ke pesta ulangtahun Eunri. Appa, kau pulang duluan saja. Aku pergi dulu. Oke." Jeyoung menghampiri Appa dan mengecup pipinya sekilas, lalu pergi sebelum Appa melarangnya.
Jeyoung hanya gadis biasa. Ia siswa di Universitas Kyunghee. Namun tidak
kedua orangtuanya.
Appanya adalah sutradara film terkenal, Park Jungsoo. Dan Umma'y, Kim
Heechul adalah aktivis lingkungan di organisasi Green Peace. Jeyoung mempunyai
adik laki laki bernama Minwoo yang berbeda 3 tahun dengannya.
Setelah selesai membeli baju, ia berjalan sambil bersenandung. Tiba-tiba ponselnya berdering.
"Yobseo, ne Eunri--Maaf aku tidak bisa mendengarmu" Jeyoung lalu pergi ke taman yang sepi. Di sana ia bisa mendengar dengan jelas.
"Tenang saja. Ulang tahunmu nanti aku pasti datang. Aku sudah siapkan hadiah super spesial untukmu--umph--" tiba-tiba ada seseorang yang membekam mulutnya dari belakang. Jeyoung kaget setengah mati. Ia berusaha melepaskan diri tapi kekuatannya kalah kuat.
"Ssssttt!! Tenang, aku tidak akan berbuat jahat" bisiknya di telinga Jeyoung. Dari suaranya jelas sekali dia laki-laki.
Pria itu menariknya ke belakang pohon untuk bersembunyi. Jeyoung sangat takut dan panik.
"Kemana perginya? Aku rasa tadi lari kemari" ucap beberapa pria berjas.
"Sial!" umpat'y plan.
Ah, Jeyoung tahu. Orang yg dicari pasti pria yg membekamnya ini
Jeyoung berusaha melirik namja di dekatnya itu. Matanya seketika melebar. Ia mengenal pria ini!
Dia adalah Kyuhyun! Salah 1 siswa terpopuler di kampusnya. Karena selain kaya dan tampan, ia juga pintar. Selain itu dia sahabat Eunhyuk, namjachingu Eunri, sahabatnya. Tapi mereka tdk saling mengenal.
"Kau! Aku tahu siapa kau! Kau Kyuhyun kan!"
"Kau mengenalku?" tanya'y kaget.
Pria-pria itu semakin mendekat. Tanpa diduga Kyuhyun memeluknya. Jantung Jeyoung terasa berhenti. Dekapannya begitu erat dan hangat.
"Lepaskan aku! Atau aku akan menjerit agar mereka menangkapmu!" ancam Jeyoung. Debaran di dadanya kian menguat.
"Tidak, jika aku lepaskan kamu mereka akan curiga"
Jeyoung berontak, ia bisa melepaskan diri. Kyuhyun panik karena Jeyoung tiba2 berseru.
"hei, orang yang kalian cari.." ucapan Jeyoung terhenti karena Kyuhyun menarik ke pelukannya dan mencium bibirnya!
Beberapa detik Jeyoung sempat terpaku. Kyuhyun baru melepaskannya setelah orang-orang itu pergi.
"kau.. Apa yang kau lakukan tadi?!" suara Jeyoung bergetar karena syok.
Kyuhyun malah memperlihatkan wajah innocent.
"Siapa suruh kamu bertindak seperti tadi? Aku melakukannya agar kamu diam dan menutup mulutmu!" tegasnya. Jeyoung tidak bisa menerima alasan itu.
"Tapi.. Kenapa kamu menciumku!!" seru Jeyoung kesal. Kyuhyun mendekat. Membuat Jeyoung terdesak.
"Jadi kau pikir tadi aku ingin melakukannya? Aku juga tidak mau jika tidak terpaksa. Untuk apa aku mencium yeoja sepertimu" Setelah berkata itu Kyuhyun pergi.
Jeyoung belum bisa bergerak dari tempatnya berdiri.
"Dasar namja gila!" teriak Jeyoung setelah pikirannya normal kembali.
Di rumah, Jeyoung menangis setiap kali ingat kejadian di taman tadi. Rasanya dia ingin sekali memukul namja gila itu sekuat tenaganya.
"Kurang ajar. Awas jika nanti aku bertemu lagi dengannya"
Ponsel berdering memecah keheningan. Jeyoung segera mengangkatnya.
"Nuna!" suara riang terdengar dari ujung sana. Seketika senyum mengembang di bibirnya.
"Minwoo, bagaimana kabarmu di asrama sana? Nuna sangat merindukanmu"
"Aku juga sangat merindukanmu nuna. Bagaimana kabar Appa dan Eomma?"
"Baik. Seperti biasa"
"Nuna, hatiku tidak tenang"
"Waeyo?"
"semalam aku bermimpi, Nuna akan dibawa pergi oleh seorang namja tak dikenal."
"Maksudmu? Nuna diculik?"
"Tidak, sepertinya bukan untuk diculik. Karena nuna memakai gaun pengantin"
"ha?"
"Nuna, nuna tidak akan cepat menikah kan? Jangan tinggalkan aku. Aku tidak mau kehilangan nuna begitu cepat"
Mendengarnya Jeyoung tertawa.
"Nuna, aku tidak bercanda!" sewot Minwoo kesal.
"Araseo! Nuna tidak akan cepat menikah dan meninggalkanmu. Sekarang sudah malam. Cepat kamu tidur."
Minwoo terlalu polos. Hampir setiap malam ia selalu meneleponnya. Minwoo tinggal di asrama sekolah. Wajar jika ia rindu dan meneleponnya.
"Jeyoung.." suara Heechul memanggil. Jeyoung segera turun. Di ruang keluarga sudah duduk Jungsu dan Heechul.
"Ada apa? Malam2 begini memanggilku"
"duduk dulu." ucap Jungsu.
Jeyoung duduk di kursi tepat di hadapan Heechul.
Kedua orang tua itu saling berpandangan sebentar. Ah, Jeyoung mencium hal yang tidak wajar.
"Begini, tahun ini Appa mendapatkan pekerjaan yang sangat penting. Sebuah film kerjasama dengan pihak Hollywood" ucap Jungsu.
"Umma juga, ada tugas penting di Swiss. Jadi harus pergi untuk 1 tahun lamanya"
Timpal Heechul
"Kalau begitu bagus. Aku selalu mendukung apapun yang Appa dan Umma lakukan."
Mereka semakin terlihat bingung.
"Masalahnya kami mencemaskan kalian. Minwoo sekarang tinggal di asrama. Tapi kamu? Tinggal sendiri di sini?"
"Usiaku sudah 19 tahun. Aku bisa mengurus diriku sendiri."
"Tidak bisa. Appa tidak akan tenang membiarkanmu sendirian di sini. Setidaknya harus ada orang yang menjagamu" tegas Jungsu
"aku tidak mengerti, sebenarnya apa masalah'y?" Jeyoung tidak suka pembicaraan yg terbelit-belit.
"Appa dan Umma bermaksud menikahkanmu dengan seorang namja yg baik. Dia anak teman Appa" ucap Jungsu
"MWO?! menikah?!" Jeyoung berteriak histeris sampai berdiri. Orangtua'y ikut kaget.
"Aku menolak dengan tegas!" Jeyoung berbalik pergi.
"PARK JEYOUNG!" Teriak Jungsu geram.
Jeyoung tidak mendengarkan ucapan Jungsu. Dy terus berjalan menuju tangga. Tapi tiba-tiba dia mendengar suara jeritan Heechul. Jeyoung segera menoleh.
"Appa!" teriak Jeyoung histeris melihat Jungsu terkapar di lantai.
*besoknya*
Akhir'y Jeyoung bersedia juga menikah karena ia tdk tega melihat Jungsu menderita.
Siang itu, mereka pergi bersama k sbuah tmpat . Di sana ia akan bertemu dngn calon suaminya.
Jeyoung berdebar-debar. Semoga calon suaminya nanti adalah orang yg baik.
"jadi km yg bernama Jeyoung? Gadis yg manis" ucap Ahjuma yg sperti'y akan mnjadi mertua'y. Yg tak lain adlh Sungmin.
Jeyoung hanya tersenyum. "aku jadi teringat ketika kalian kecil dulu. Kalian sgt rukun."
He? Jadi orang itu adalah orang yang dikenalnya?
"ah, itu dia."
Jeyoung menoleh. Mata'y melebar.
Tidak mungkin salah, namja yang berjalan ke arah mereka adalah Kyuhyun. Namja gila yg kemarin memcium'y! Oh dear..
Kyuhyun tersenyum ramah sambil memberi salam pada Jungsu dan Heechul.
"Ah, sudah kuduga kamu akan tumbuh menjadi pria yang tampan" ucap Heechul.
"Dia menantu pling sempurna untuk keluarga kita" timpal Jungsu.
"Ne." jawab Kyuhyun masih dngan senyuman yg sama.
Kyuhyun lalu menoleh pada Jeyoung. Beberapa detik ketika mata mereka saling bertemu, Jeyoung sempat melihat ada kilatan kaget. Tapi semuanya hilang sesaat kemudian.
"Nah, dy pasti calon istriku." ucap Kyuhyun membuat Jeyoung merasa gugup dan panik.
Jeyoung tidak bisa bergerak. Ia hanya menatap Kyuhyun dengan mata membulat.
"ka, kau.." lirih Jeyoung.
Kyu ingat wajah yeoja di hadapan'y. "ah, iya. Bukannya kita bertemu kemarin" ucap Kyuhyun tanpa dosa.
"ho, jadi kalian sudah bertemu" ucap Kangin, appa Kyuhyun.
"bagus. Kalau begitu, segera tentukan tanggal pernikahannya"
Jeyoung terpaku dan tidak sanggup berkata lagi. Kenapa bisa begini? Kenapa namja gila ini bisa jadi calon suami'y?
Setelah itu Jeyoung tdk bisa mengelak lagi. Ia terlalu syok untuk mengelak.
Di hari pernikahan, ia hanya terus diam. Termangu sendirian di ruang rias.
"JEYOUNG!" Eunri, dan Raeseok datang, mereka berdua sahabatnya.
"chukkae, aku tidak menyangka kamu akan menikah lebih dulu" ucap Eunri sambil memeluk Jeyoung.
"Gomawo. Kamu kan sudah punya Eunhyuk. Pinta dia menikahimu saja" balas Jeyoung.
"kau ini. Masa aku yg harus melamar dia duluan!"
"Ah, aku juga ingin dipeluk.." Raeseok menyerobot dan memeluk Jeyoung.
"Ah, bahagianya aku punya sahabat seperti kalian." ucap Jeyoung sambil memeluk kedua sahabatnya.
"BTW, aku tidak tahu lo kalo kamu dan Kyuhyun bertunangan. Kenapa kamu tidak cerita" tanya Eunri.
Aku sendiri juga baru tahu! Batin Jeyoung. Namun dia tidak menjawab dan hanya tersenyum.
"Ah, kamu sangat beruntung. Aku juga rela menikah muda jika calonku itu Kyuhyun"
canda Raeseok.
"Terus aja kamu mimpi!" ucap Eunri sambil menjitak kepala Raeseok yang penuh khayalan ala negeri dongeng.
"kalian ini" Jeyoung tiba-tiba terharu dan ingin menangis.
Jeyoung sangat ingin menceritakan semua unek2 di hatinya. Tapi ia ingat ucapan Kyuhyun tadi.
*flashback*
Jeyoung melirik Kyuhyun. Anak itu tenang2 saja. Padahal Jeyoung gelisah luar biasa.
"Hei, ada 1 hal yang sangat ingin aku tanyakan" ucap Jeyoung memecah keheningan. Kyuhyun menoleh.
"Kenapa kau setuju dengan pernikahan mendadak seperti ini? Kita masih sangat muda. Dan aku yakin orang sepertimu akan menolaknya"
"Sebenarnya aku juga tidak mau." jawab Kyuhyun tenang.
"Lalu kenapa kamu setuju?!" sewot Jeyoung sampai berdiri.
"Kamu sendiri kenapa setuju?" Kyuhyun malah balik tanya.
Jeyoung kembali duduk. "Appa, dia alasan terbesarku menyetujuinya. Dia sangat menyayangiku. Dia ingin segalanya yang terbaik untukku. Dan kau.." Jeyoung melirik Kyuhyun "Adalah namja yang dipercaya Appa untuk menjagaku"
Kyuhyun terperangah. Ia jadi merasa simpati melihat Jeyoung. Sesaat kemudian ia tersenyum tipis.
"Ternyata kau orang yang sama denganku"
Jeyoung mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"
Kyuhyun bangkit dari tempat duduknya dan mendekati Jeyoung.
"Menikah bukan atas dasar cinta. Tapi kompromi"
"A-Apa katamu?!" Jeyoung tersentak dengan ucapan yg dilontarkan Kyuhyun.
"loh, aku benar kan. Apa kita menikah karena saling mencintai? I didn't think so"
Ucap Kyuhyun.
Jeyoung tidak bisa membalas ucapan'y.
"Dan satu hal lagi, aku tidak memberitahu satu pun temanku tentang pernikahan ini. Jadi kau jangan sekali kali membahas hal ini di depan mereka. Dan pura-pura tidak mengenalku di kampus nanti." ancam Kyuhyun
"Hah? Tapi.. Aku sudah terlanjur cerita pada Eunri dan Raeseok" jujur Jeyoung.
"Kau! Ah," Kyuhyun menepuk keningnya. Jeyoung menunduk. Harus bgaimana lagi, smua'y sudah t'lanjur.
"Baik, jika mereka b'tnya macam2, kau jwb seperlunya saja. Araso!"
lagi-lagi dia seenaknya mengancam.
"A-ara" jawab Jeyoung gugup.
Pernikahan berlangsung tanpa hambatan. Jungsu dan Heechul menangis terharu. Begitupun orangtua Kyuhyun. Tapi tidak Minwoo. Ia cemberut.
"Nuna berbohong. Nuna bilang tidak akan cepat menikah dan meninggalkanku" ucap Minwoo ketika acara resepsi.
Jeyoung memeluk adiknya itu dengan erat. "Mianhae. Jeongmal mianhae. Kasih sayang nuna tidak akan berubah meski nuna sudah menikah"
"janji?" tanya Minwoo
Jeyoung mengangguk. Minwoo melepaskan pelukannya dan melirik Kyuhyun.
"Ternyata mimpiku jadi kenyataan. Dan hyung ini penjahat yang sudah menculik nuna dariku!" ucap Minwoo dgn tatapan sinis.
Kyuhyun ingin sekali menjitak Minwoo. Tapi diurungkannya, dan digantikan dengan senyum.
"Kamu harus rela, saengku" ucap Kyuhyun.
"ah, aku tidak percaya. Nuna, apa kau memilih namja yang tepat? Kurasa dia sedikit mencurigakan"
Ah, anak ini, benar-benar minta dihajar. Batin Kyuhyun menahan emosi.
"Hahaha, tentu saja. Dia sangat baik" jawab Jeyoung. Ia sengaja menggandeng tangan Kyuhyun agar Minwoo percaya.
"Iya. Aku juga cinta pada nunamu. Iya kan?"
Minwoo tetap tidak percaya. Kyuhyun harus melakukan sesuatu. Kyuhyun pun mencium pipi Jeyoung.
Hah, Minwoo syok melihatnya dan Jeyoung mematung smentara Kyuhyun tersenyum jahil. Jeyoung hanya bisa menahan emosi'y.
Senyuman Kyuhyun tidak bertahan lama. Ia melihat Kae Nichan, sahabat yg sudah mencampakkan'y datang sambil membawa bunga.
Siapa dy? Batin Jeyoung curiga mlihat gadis cantik menghampiri mereka n t'snyum ramah pada'y n Kyuhyun.
"Chukkae, g disangka km mnikah scepat ni Kyu" ucap Nichan
Kyu tersenyum aneh. "Gomawo" jwb'y singkat. Nichan lalu menoleh pada Jeyoung.
"Ah, km pasti istrinya Kyu! Chukkae" seru Nichan tetap dgn senyuman yg sama, tak lupa jg ia menyerahkn buket bunga pd Jeyoung. Kyu sedikit t'ganggu melihat snyuman Nichan.
"Ne" jwb Jeyoung singkat.
Tentu sja! Apa dy tdk lihat aq pake gaun pengantin. Batin Jeyoung. Dia balas t'senyum pd Nichan.
Setelah tu Kyuhyun n Nichan sbuk membicarakn hl yg tdk d mengerti Jeyoung. Ah, ini membuat Jeyoung jengkel.
Stelah sluruh acara usai, Jeyoung tdk pulang k rumah'y tapi ikut pulang k rumah Kyuhyun#pastilah, kn udah jadi istri'y!
@kamar Kyuhyun
Mereka saling diam. Jeyoung duduk di sofa, termenung sementara Kyuhyun tiduran di sofa yg lain dengan mata terpejam.
"Boleh aku bertanya 1 hal?" tnya Jeyoung. Ia yakin Kyuhyun belum terlelap.
"Tanya apa?" jawabnya dengan mata masih terpejam.
"km bilang, km jg menikah dgn alasan kompromi. Boleh aku tahu alasanya?"
Kyuhyun membuka matanya dan bangkit. Dia merenung sebentar sebelum menjawab.
"Aku meminta sedikit kelonggaran pada orangtuaku"
"Soal apa?"
"Kamu tahu orang-orang yang mengejarku kemarin"
Jeyoung mengangguk dan langsung kembali teringat pada ciuman itu. Wajahnya seketika memerah.
"Mereka sebenarnya bodyguardku. Orangtuaku menyuruh bodyguard untuk mengikutiku kemanapun. Dan ketika mereka menyuruhku menikah, aku gunakan itu untuk melepaskan diri. Tak kusangka mereka setuju dengan mudah"
"MWO?!" Jeyoung memekik tanpa sadar. Ia berdiri dan menghampiri Kyuhyun.
"Ja.. Jadi km bener-bener pake pernikahan untuk b'kompromi dgn orangtuamu?" Jeyoung kesal.
Kyu ikut berdiri dan menatap Jeyoung. "Benar sekali"
Setelah selesai membeli baju, ia berjalan sambil bersenandung. Tiba-tiba ponselnya berdering.
"Yobseo, ne Eunri--Maaf aku tidak bisa mendengarmu" Jeyoung lalu pergi ke taman yang sepi. Di sana ia bisa mendengar dengan jelas.
"Tenang saja. Ulang tahunmu nanti aku pasti datang. Aku sudah siapkan hadiah super spesial untukmu--umph--" tiba-tiba ada seseorang yang membekam mulutnya dari belakang. Jeyoung kaget setengah mati. Ia berusaha melepaskan diri tapi kekuatannya kalah kuat.
"Ssssttt!! Tenang, aku tidak akan berbuat jahat" bisiknya di telinga Jeyoung. Dari suaranya jelas sekali dia laki-laki.
Pria itu menariknya ke belakang pohon untuk bersembunyi. Jeyoung sangat takut dan panik.
"Kemana perginya? Aku rasa tadi lari kemari" ucap beberapa pria berjas.
"Sial!" umpat'y plan.
Ah, Jeyoung tahu. Orang yg dicari pasti pria yg membekamnya ini
Jeyoung berusaha melirik namja di dekatnya itu. Matanya seketika melebar. Ia mengenal pria ini!
Dia adalah Kyuhyun! Salah 1 siswa terpopuler di kampusnya. Karena selain kaya dan tampan, ia juga pintar. Selain itu dia sahabat Eunhyuk, namjachingu Eunri, sahabatnya. Tapi mereka tdk saling mengenal.
"Kau! Aku tahu siapa kau! Kau Kyuhyun kan!"
"Kau mengenalku?" tanya'y kaget.
Pria-pria itu semakin mendekat. Tanpa diduga Kyuhyun memeluknya. Jantung Jeyoung terasa berhenti. Dekapannya begitu erat dan hangat.
"Lepaskan aku! Atau aku akan menjerit agar mereka menangkapmu!" ancam Jeyoung. Debaran di dadanya kian menguat.
"Tidak, jika aku lepaskan kamu mereka akan curiga"
Jeyoung berontak, ia bisa melepaskan diri. Kyuhyun panik karena Jeyoung tiba2 berseru.
"hei, orang yang kalian cari.." ucapan Jeyoung terhenti karena Kyuhyun menarik ke pelukannya dan mencium bibirnya!
Beberapa detik Jeyoung sempat terpaku. Kyuhyun baru melepaskannya setelah orang-orang itu pergi.
"kau.. Apa yang kau lakukan tadi?!" suara Jeyoung bergetar karena syok.
Kyuhyun malah memperlihatkan wajah innocent.
"Siapa suruh kamu bertindak seperti tadi? Aku melakukannya agar kamu diam dan menutup mulutmu!" tegasnya. Jeyoung tidak bisa menerima alasan itu.
"Tapi.. Kenapa kamu menciumku!!" seru Jeyoung kesal. Kyuhyun mendekat. Membuat Jeyoung terdesak.
"Jadi kau pikir tadi aku ingin melakukannya? Aku juga tidak mau jika tidak terpaksa. Untuk apa aku mencium yeoja sepertimu" Setelah berkata itu Kyuhyun pergi.
Jeyoung belum bisa bergerak dari tempatnya berdiri.
"Dasar namja gila!" teriak Jeyoung setelah pikirannya normal kembali.
Di rumah, Jeyoung menangis setiap kali ingat kejadian di taman tadi. Rasanya dia ingin sekali memukul namja gila itu sekuat tenaganya.
"Kurang ajar. Awas jika nanti aku bertemu lagi dengannya"
Ponsel berdering memecah keheningan. Jeyoung segera mengangkatnya.
"Nuna!" suara riang terdengar dari ujung sana. Seketika senyum mengembang di bibirnya.
"Minwoo, bagaimana kabarmu di asrama sana? Nuna sangat merindukanmu"
"Aku juga sangat merindukanmu nuna. Bagaimana kabar Appa dan Eomma?"
"Baik. Seperti biasa"
"Nuna, hatiku tidak tenang"
"Waeyo?"
"semalam aku bermimpi, Nuna akan dibawa pergi oleh seorang namja tak dikenal."
"Maksudmu? Nuna diculik?"
"Tidak, sepertinya bukan untuk diculik. Karena nuna memakai gaun pengantin"
"ha?"
"Nuna, nuna tidak akan cepat menikah kan? Jangan tinggalkan aku. Aku tidak mau kehilangan nuna begitu cepat"
Mendengarnya Jeyoung tertawa.
"Nuna, aku tidak bercanda!" sewot Minwoo kesal.
"Araseo! Nuna tidak akan cepat menikah dan meninggalkanmu. Sekarang sudah malam. Cepat kamu tidur."
Minwoo terlalu polos. Hampir setiap malam ia selalu meneleponnya. Minwoo tinggal di asrama sekolah. Wajar jika ia rindu dan meneleponnya.
"Jeyoung.." suara Heechul memanggil. Jeyoung segera turun. Di ruang keluarga sudah duduk Jungsu dan Heechul.
"Ada apa? Malam2 begini memanggilku"
"duduk dulu." ucap Jungsu.
Jeyoung duduk di kursi tepat di hadapan Heechul.
Kedua orang tua itu saling berpandangan sebentar. Ah, Jeyoung mencium hal yang tidak wajar.
"Begini, tahun ini Appa mendapatkan pekerjaan yang sangat penting. Sebuah film kerjasama dengan pihak Hollywood" ucap Jungsu.
"Umma juga, ada tugas penting di Swiss. Jadi harus pergi untuk 1 tahun lamanya"
Timpal Heechul
"Kalau begitu bagus. Aku selalu mendukung apapun yang Appa dan Umma lakukan."
Mereka semakin terlihat bingung.
"Masalahnya kami mencemaskan kalian. Minwoo sekarang tinggal di asrama. Tapi kamu? Tinggal sendiri di sini?"
"Usiaku sudah 19 tahun. Aku bisa mengurus diriku sendiri."
"Tidak bisa. Appa tidak akan tenang membiarkanmu sendirian di sini. Setidaknya harus ada orang yang menjagamu" tegas Jungsu
"aku tidak mengerti, sebenarnya apa masalah'y?" Jeyoung tidak suka pembicaraan yg terbelit-belit.
"Appa dan Umma bermaksud menikahkanmu dengan seorang namja yg baik. Dia anak teman Appa" ucap Jungsu
"MWO?! menikah?!" Jeyoung berteriak histeris sampai berdiri. Orangtua'y ikut kaget.
"Aku menolak dengan tegas!" Jeyoung berbalik pergi.
"PARK JEYOUNG!" Teriak Jungsu geram.
Jeyoung tidak mendengarkan ucapan Jungsu. Dy terus berjalan menuju tangga. Tapi tiba-tiba dia mendengar suara jeritan Heechul. Jeyoung segera menoleh.
"Appa!" teriak Jeyoung histeris melihat Jungsu terkapar di lantai.
*besoknya*
Akhir'y Jeyoung bersedia juga menikah karena ia tdk tega melihat Jungsu menderita.
Siang itu, mereka pergi bersama k sbuah tmpat . Di sana ia akan bertemu dngn calon suaminya.
Jeyoung berdebar-debar. Semoga calon suaminya nanti adalah orang yg baik.
"jadi km yg bernama Jeyoung? Gadis yg manis" ucap Ahjuma yg sperti'y akan mnjadi mertua'y. Yg tak lain adlh Sungmin.
Jeyoung hanya tersenyum. "aku jadi teringat ketika kalian kecil dulu. Kalian sgt rukun."
He? Jadi orang itu adalah orang yang dikenalnya?
"ah, itu dia."
Jeyoung menoleh. Mata'y melebar.
Tidak mungkin salah, namja yang berjalan ke arah mereka adalah Kyuhyun. Namja gila yg kemarin memcium'y! Oh dear..
Kyuhyun tersenyum ramah sambil memberi salam pada Jungsu dan Heechul.
"Ah, sudah kuduga kamu akan tumbuh menjadi pria yang tampan" ucap Heechul.
"Dia menantu pling sempurna untuk keluarga kita" timpal Jungsu.
"Ne." jawab Kyuhyun masih dngan senyuman yg sama.
Kyuhyun lalu menoleh pada Jeyoung. Beberapa detik ketika mata mereka saling bertemu, Jeyoung sempat melihat ada kilatan kaget. Tapi semuanya hilang sesaat kemudian.
"Nah, dy pasti calon istriku." ucap Kyuhyun membuat Jeyoung merasa gugup dan panik.
Jeyoung tidak bisa bergerak. Ia hanya menatap Kyuhyun dengan mata membulat.
"ka, kau.." lirih Jeyoung.
Kyu ingat wajah yeoja di hadapan'y. "ah, iya. Bukannya kita bertemu kemarin" ucap Kyuhyun tanpa dosa.
"ho, jadi kalian sudah bertemu" ucap Kangin, appa Kyuhyun.
"bagus. Kalau begitu, segera tentukan tanggal pernikahannya"
Jeyoung terpaku dan tidak sanggup berkata lagi. Kenapa bisa begini? Kenapa namja gila ini bisa jadi calon suami'y?
Setelah itu Jeyoung tdk bisa mengelak lagi. Ia terlalu syok untuk mengelak.
Di hari pernikahan, ia hanya terus diam. Termangu sendirian di ruang rias.
"JEYOUNG!" Eunri, dan Raeseok datang, mereka berdua sahabatnya.
"chukkae, aku tidak menyangka kamu akan menikah lebih dulu" ucap Eunri sambil memeluk Jeyoung.
"Gomawo. Kamu kan sudah punya Eunhyuk. Pinta dia menikahimu saja" balas Jeyoung.
"kau ini. Masa aku yg harus melamar dia duluan!"
"Ah, aku juga ingin dipeluk.." Raeseok menyerobot dan memeluk Jeyoung.
"Ah, bahagianya aku punya sahabat seperti kalian." ucap Jeyoung sambil memeluk kedua sahabatnya.
"BTW, aku tidak tahu lo kalo kamu dan Kyuhyun bertunangan. Kenapa kamu tidak cerita" tanya Eunri.
Aku sendiri juga baru tahu! Batin Jeyoung. Namun dia tidak menjawab dan hanya tersenyum.
"Ah, kamu sangat beruntung. Aku juga rela menikah muda jika calonku itu Kyuhyun"
canda Raeseok.
"Terus aja kamu mimpi!" ucap Eunri sambil menjitak kepala Raeseok yang penuh khayalan ala negeri dongeng.
"kalian ini" Jeyoung tiba-tiba terharu dan ingin menangis.
Jeyoung sangat ingin menceritakan semua unek2 di hatinya. Tapi ia ingat ucapan Kyuhyun tadi.
*flashback*
Jeyoung melirik Kyuhyun. Anak itu tenang2 saja. Padahal Jeyoung gelisah luar biasa.
"Hei, ada 1 hal yang sangat ingin aku tanyakan" ucap Jeyoung memecah keheningan. Kyuhyun menoleh.
"Kenapa kau setuju dengan pernikahan mendadak seperti ini? Kita masih sangat muda. Dan aku yakin orang sepertimu akan menolaknya"
"Sebenarnya aku juga tidak mau." jawab Kyuhyun tenang.
"Lalu kenapa kamu setuju?!" sewot Jeyoung sampai berdiri.
"Kamu sendiri kenapa setuju?" Kyuhyun malah balik tanya.
Jeyoung kembali duduk. "Appa, dia alasan terbesarku menyetujuinya. Dia sangat menyayangiku. Dia ingin segalanya yang terbaik untukku. Dan kau.." Jeyoung melirik Kyuhyun "Adalah namja yang dipercaya Appa untuk menjagaku"
Kyuhyun terperangah. Ia jadi merasa simpati melihat Jeyoung. Sesaat kemudian ia tersenyum tipis.
"Ternyata kau orang yang sama denganku"
Jeyoung mengerutkan kening. "Apa maksudmu?"
Kyuhyun bangkit dari tempat duduknya dan mendekati Jeyoung.
"Menikah bukan atas dasar cinta. Tapi kompromi"
"A-Apa katamu?!" Jeyoung tersentak dengan ucapan yg dilontarkan Kyuhyun.
"loh, aku benar kan. Apa kita menikah karena saling mencintai? I didn't think so"
Ucap Kyuhyun.
Jeyoung tidak bisa membalas ucapan'y.
"Dan satu hal lagi, aku tidak memberitahu satu pun temanku tentang pernikahan ini. Jadi kau jangan sekali kali membahas hal ini di depan mereka. Dan pura-pura tidak mengenalku di kampus nanti." ancam Kyuhyun
"Hah? Tapi.. Aku sudah terlanjur cerita pada Eunri dan Raeseok" jujur Jeyoung.
"Kau! Ah," Kyuhyun menepuk keningnya. Jeyoung menunduk. Harus bgaimana lagi, smua'y sudah t'lanjur.
"Baik, jika mereka b'tnya macam2, kau jwb seperlunya saja. Araso!"
lagi-lagi dia seenaknya mengancam.
"A-ara" jawab Jeyoung gugup.
Pernikahan berlangsung tanpa hambatan. Jungsu dan Heechul menangis terharu. Begitupun orangtua Kyuhyun. Tapi tidak Minwoo. Ia cemberut.
"Nuna berbohong. Nuna bilang tidak akan cepat menikah dan meninggalkanku" ucap Minwoo ketika acara resepsi.
Jeyoung memeluk adiknya itu dengan erat. "Mianhae. Jeongmal mianhae. Kasih sayang nuna tidak akan berubah meski nuna sudah menikah"
"janji?" tanya Minwoo
Jeyoung mengangguk. Minwoo melepaskan pelukannya dan melirik Kyuhyun.
"Ternyata mimpiku jadi kenyataan. Dan hyung ini penjahat yang sudah menculik nuna dariku!" ucap Minwoo dgn tatapan sinis.
Kyuhyun ingin sekali menjitak Minwoo. Tapi diurungkannya, dan digantikan dengan senyum.
"Kamu harus rela, saengku" ucap Kyuhyun.
"ah, aku tidak percaya. Nuna, apa kau memilih namja yang tepat? Kurasa dia sedikit mencurigakan"
Ah, anak ini, benar-benar minta dihajar. Batin Kyuhyun menahan emosi.
"Hahaha, tentu saja. Dia sangat baik" jawab Jeyoung. Ia sengaja menggandeng tangan Kyuhyun agar Minwoo percaya.
"Iya. Aku juga cinta pada nunamu. Iya kan?"
Minwoo tetap tidak percaya. Kyuhyun harus melakukan sesuatu. Kyuhyun pun mencium pipi Jeyoung.
Hah, Minwoo syok melihatnya dan Jeyoung mematung smentara Kyuhyun tersenyum jahil. Jeyoung hanya bisa menahan emosi'y.
Senyuman Kyuhyun tidak bertahan lama. Ia melihat Kae Nichan, sahabat yg sudah mencampakkan'y datang sambil membawa bunga.
Siapa dy? Batin Jeyoung curiga mlihat gadis cantik menghampiri mereka n t'snyum ramah pada'y n Kyuhyun.
"Chukkae, g disangka km mnikah scepat ni Kyu" ucap Nichan
Kyu tersenyum aneh. "Gomawo" jwb'y singkat. Nichan lalu menoleh pada Jeyoung.
"Ah, km pasti istrinya Kyu! Chukkae" seru Nichan tetap dgn senyuman yg sama, tak lupa jg ia menyerahkn buket bunga pd Jeyoung. Kyu sedikit t'ganggu melihat snyuman Nichan.
"Ne" jwb Jeyoung singkat.
Tentu sja! Apa dy tdk lihat aq pake gaun pengantin. Batin Jeyoung. Dia balas t'senyum pd Nichan.
Setelah tu Kyuhyun n Nichan sbuk membicarakn hl yg tdk d mengerti Jeyoung. Ah, ini membuat Jeyoung jengkel.
Stelah sluruh acara usai, Jeyoung tdk pulang k rumah'y tapi ikut pulang k rumah Kyuhyun#pastilah, kn udah jadi istri'y!
@kamar Kyuhyun
Mereka saling diam. Jeyoung duduk di sofa, termenung sementara Kyuhyun tiduran di sofa yg lain dengan mata terpejam.
"Boleh aku bertanya 1 hal?" tnya Jeyoung. Ia yakin Kyuhyun belum terlelap.
"Tanya apa?" jawabnya dengan mata masih terpejam.
"km bilang, km jg menikah dgn alasan kompromi. Boleh aku tahu alasanya?"
Kyuhyun membuka matanya dan bangkit. Dia merenung sebentar sebelum menjawab.
"Aku meminta sedikit kelonggaran pada orangtuaku"
"Soal apa?"
"Kamu tahu orang-orang yang mengejarku kemarin"
Jeyoung mengangguk dan langsung kembali teringat pada ciuman itu. Wajahnya seketika memerah.
"Mereka sebenarnya bodyguardku. Orangtuaku menyuruh bodyguard untuk mengikutiku kemanapun. Dan ketika mereka menyuruhku menikah, aku gunakan itu untuk melepaskan diri. Tak kusangka mereka setuju dengan mudah"
"MWO?!" Jeyoung memekik tanpa sadar. Ia berdiri dan menghampiri Kyuhyun.
"Ja.. Jadi km bener-bener pake pernikahan untuk b'kompromi dgn orangtuamu?" Jeyoung kesal.
Kyu ikut berdiri dan menatap Jeyoung. "Benar sekali"
Jeyoung bingung mesti m'balas apa lagi. Ya Tuhan, sepertinya keputusannya
untuk menikah itu salah. Mana mungkin dia menikahi namja gila seperti ini.
"Ah, aku gak ngerti! Hanya dengan alasan sedangkal itu kamu memutuskan menikah?"
"Kenapa? Zaman sekarang menikah atas dasar cinta itu tidak penting lagi." ucap Kyu.
"Bukan'y sekarang banyak yeoja yang menikah karena mengincar kekayaan'y?" Kyuhyun maju 1 lngkah membuat Jeyoung harus mundur 1 lngkah.
"Ah, aku gak ngerti! Hanya dengan alasan sedangkal itu kamu memutuskan menikah?"
"Kenapa? Zaman sekarang menikah atas dasar cinta itu tidak penting lagi." ucap Kyu.
"Bukan'y sekarang banyak yeoja yang menikah karena mengincar kekayaan'y?" Kyuhyun maju 1 lngkah membuat Jeyoung harus mundur 1 lngkah.
Jeyoung mulai panik, Kyu makin mndesak'y mundur.
"Kamu juga menikah denganku karena aku ini kaya dan tampan. Kamu tidak
sanggup menghindar dari pernikahan ini. Iya kan?" sekarang Kyu mulai
menatapnya dengan wajah menggoda.
Jeyoung makin b'debar2. Dengan expresi seperti itu harus diakui Jeyoung sangat
terpikat dengan ketampanan Kyu. Tapi sekarang bukan saatnya terpesona. Entah
apa yang akan dilakukan Kyu padanya.
"Kamu juga terpesona padaku, iya kan?"
Tiba2 Kyu memegang kedua pundaknya. Menatap matanya dalam2. Jeyoung semakin takut.
"ka, kamu mau apa?" Jeyoung takut. Kyu tersnyum evil.
"Kamu tidak tahu? Kita sudah menikah sekarang. Aku bisa lakukan apa saja padamu"
"Kamu juga terpesona padaku, iya kan?"
Tiba2 Kyu memegang kedua pundaknya. Menatap matanya dalam2. Jeyoung semakin takut.
"ka, kamu mau apa?" Jeyoung takut. Kyu tersnyum evil.
"Kamu tidak tahu? Kita sudah menikah sekarang. Aku bisa lakukan apa saja padamu"
Ah, Jeyoung paham maksud Kyu.
"Andwae! Km tdk akan melakukan'y kan? Km tdk menyukaiku.." Jeyoung takut smbil mencoba menghindar.
"Siapa bilang, pria bisa melakukan'y meski pada wanita yg dibencinya sekalipun"
"Andwae! Km tdk akan melakukan'y kan? Km tdk menyukaiku.." Jeyoung takut smbil mencoba menghindar.
"Siapa bilang, pria bisa melakukan'y meski pada wanita yg dibencinya sekalipun"
Jeyoung dibuat merinding. Tatapan Kyu membuat otaknya tidak bisa b'pikir
jernih.
Kyu tiba2 mendorong Jeyoung ke tempat tidur. Ah! Kyu benar2 akan melakukan'y! Jerit Young dlm hati.
Tubuh Kyu skarang ada di atasnya. Kyu menahan k'2 tangan Young agar dia tidak kabur. Kyu mendekatkan wajah'y ke wajah Young perlahan.
"Kyu, km mau apa?" Young gugup stengah mati. Jantungnya berdebar tak terkendali.
"Mau apa lagi. Tentu melakukan apa yang seharusnya kulakukan" Kyu tersenyum evil lagi n matanya berkilat2 menggoda.
Kyu tiba2 mendorong Jeyoung ke tempat tidur. Ah! Kyu benar2 akan melakukan'y! Jerit Young dlm hati.
Tubuh Kyu skarang ada di atasnya. Kyu menahan k'2 tangan Young agar dia tidak kabur. Kyu mendekatkan wajah'y ke wajah Young perlahan.
"Kyu, km mau apa?" Young gugup stengah mati. Jantungnya berdebar tak terkendali.
"Mau apa lagi. Tentu melakukan apa yang seharusnya kulakukan" Kyu tersenyum evil lagi n matanya berkilat2 menggoda.
Ah, Young hanya bisa pasrah. Terserah Kyu mau apa. Toh dia berhak
melakukannya. Jeyoung menutup mata'y, terlalu gugup #lumer digodain evilkyu#
Tak tahunya Kyu tertawa.
Eh, Young heran, ia membuka mata'y pelan.
Kyu menjauhkan diri dari Young dan duduk di smping'y, tertawa kencang.
Young bingung n bangun.
"Heh, km pikir aku serius akn melakukannya? Singkirkan pikiran yadongmu itu!" ucap Kyu smbil menepuk2 pipi Young pelan.
Kyu menjauhkan diri dari Young dan duduk di smping'y, tertawa kencang.
Young bingung n bangun.
"Heh, km pikir aku serius akn melakukannya? Singkirkan pikiran yadongmu itu!" ucap Kyu smbil menepuk2 pipi Young pelan.
Jess.. Young sngat malu. Wjah'y merah padam sperti udang rebus. Tapi sesaat
kmudian brubah jd kkesalan.
"Ya! Km mmbuatku gugup stngah mati!" sewot Young.
Kyuhyun b'henti tertawa sjenak. Ia brubah takjub.
"Ho, jadi tadi km gugup? Knapa? Km suka aku melakukan'y?" Kyu mulai menggoda lagi.
"Enak aja! Ku pikir, kupikir tadi km akan, akan.." kata2 Jeyoung t'tahan di ujung lidah. Ia tdk snggup mengatakn'y. Hnya mnunjukkan expresi takut skaligus kesal.
"Tenang aja. Aku bukan orang yg suka bercumbu dgn siapa saja. Lagipula.." Kyu memperhatikan Young dari ujung rambut smpe kaki.
"Ya! Km mmbuatku gugup stngah mati!" sewot Young.
Kyuhyun b'henti tertawa sjenak. Ia brubah takjub.
"Ho, jadi tadi km gugup? Knapa? Km suka aku melakukan'y?" Kyu mulai menggoda lagi.
"Enak aja! Ku pikir, kupikir tadi km akan, akan.." kata2 Jeyoung t'tahan di ujung lidah. Ia tdk snggup mengatakn'y. Hnya mnunjukkan expresi takut skaligus kesal.
"Tenang aja. Aku bukan orang yg suka bercumbu dgn siapa saja. Lagipula.." Kyu memperhatikan Young dari ujung rambut smpe kaki.
Young menutupi dada'y dgn k'2 tangan. Memasang ancang2 takut Kyu berbuat
nekat lagi.
"lagipula apa?" tanya Young waspada.
"Sudahlah,." Kyu tiba2 mengalihkn pembicaraan. Ia bangkit dari tmpat tidur lalu meregangkan badan'y.
"Ah, capek'y. T'nyata pernikahan tu sgt melelahkan. Aku mau mandi dulu" Kyu pergi ke kamar mandi yg ada d kamar itu.
Stelah Kyu tidak ada, Jeyoung sibuk dgn pikiran'y sndiri.
"Namja babo! Km bner2 bkin jantungku hmpir mati!" lirih Young.
Entah knapa, debaran jntungnya smpai skrang blum kmbali normal. Spertinya sesuatu telah t'jadi pd diri'y.
Tak lama kmudian Kyu keluar. Ia sudah b'ganti pakaian, mengenakan piyama sutera berwarna putih. Rambut'y basah n ia sedang mengeringkn'y dgn handuk.
Jujur sj, Young smpat terpana. Bahkan dgn memakai piyama pun Kyu tetap tampan mempesona.
EH???
Pikiran macam pa tu! Young cepat mengusir pikiran tu.
"Hei" panggil Kyu. Young menoleh.
"Kau akan tidur mengenakan itu?"
Jeyoung baru sadar, dia masih memakai gaun pengantin'y! Young berdiri
"Km bener! Mana mungkin aku tidur pake ini!" Young kebingungan. Dia tdk membawa baju tidur. Hnya baju untuk dy pakai besok. Ah, cerobohnya!
"Kalau gitu buka aja" ucap Kyu polos.
"lagipula apa?" tanya Young waspada.
"Sudahlah,." Kyu tiba2 mengalihkn pembicaraan. Ia bangkit dari tmpat tidur lalu meregangkan badan'y.
"Ah, capek'y. T'nyata pernikahan tu sgt melelahkan. Aku mau mandi dulu" Kyu pergi ke kamar mandi yg ada d kamar itu.
Stelah Kyu tidak ada, Jeyoung sibuk dgn pikiran'y sndiri.
"Namja babo! Km bner2 bkin jantungku hmpir mati!" lirih Young.
Entah knapa, debaran jntungnya smpai skrang blum kmbali normal. Spertinya sesuatu telah t'jadi pd diri'y.
Tak lama kmudian Kyu keluar. Ia sudah b'ganti pakaian, mengenakan piyama sutera berwarna putih. Rambut'y basah n ia sedang mengeringkn'y dgn handuk.
Jujur sj, Young smpat terpana. Bahkan dgn memakai piyama pun Kyu tetap tampan mempesona.
EH???
Pikiran macam pa tu! Young cepat mengusir pikiran tu.
"Hei" panggil Kyu. Young menoleh.
"Kau akan tidur mengenakan itu?"
Jeyoung baru sadar, dia masih memakai gaun pengantin'y! Young berdiri
"Km bener! Mana mungkin aku tidur pake ini!" Young kebingungan. Dia tdk membawa baju tidur. Hnya baju untuk dy pakai besok. Ah, cerobohnya!
"Kalau gitu buka aja" ucap Kyu polos.
He?! Young terperangah. "Bu-buka? Km gila! Masa aku tidur g pake
apa2!" ia mulai panik lagi. Kyu t'tawa
"Kenapa? Bukan'y bagus" Kyu tertawa jahil dgn mata jelalatan dan sepertinya dy memikirkn hl yg tdk baik.
"Daripada dibuka lbih baik aku tidur pake ini aja!" tegas Young
Kyu makin senang menggoda Young. Melihat wajah panik n gugup gadis itu menjadi ksenangan t'sendiri.
"Jangan begitu, sini aku bantu buka" canda Kyu smbil mendekati Young.
"Jangan mendkat!" Jeyoung memasang ancang2.
"Memang kau pkir aku mau ngapain? Nih!" Kyu menyerahkan sebuah baju pada Young
"Itu baju tidurmu. Umma yg menyiapkn'y"
"Kenapa? Bukan'y bagus" Kyu tertawa jahil dgn mata jelalatan dan sepertinya dy memikirkn hl yg tdk baik.
"Daripada dibuka lbih baik aku tidur pake ini aja!" tegas Young
Kyu makin senang menggoda Young. Melihat wajah panik n gugup gadis itu menjadi ksenangan t'sendiri.
"Jangan begitu, sini aku bantu buka" canda Kyu smbil mendekati Young.
"Jangan mendkat!" Jeyoung memasang ancang2.
"Memang kau pkir aku mau ngapain? Nih!" Kyu menyerahkan sebuah baju pada Young
"Itu baju tidurmu. Umma yg menyiapkn'y"
Young bhenti memasang pose waspada. Kini ia tertegun melihat baju tdur d
tangan'y. Sangat lembut n b'warna sama sperti yg dipakai Kyu.
"Harus'y km kasih ini dari tadi. Aq kan g perlu panik g jelas gini" Young lega. Ia tidak perlu tidur memakai kain b'tumpuk yg berat n bikin sesak.
"Aku senang melihat wajah panikmu. Lucu" Kyu terkekeh pelan
Kyu kembali mmbuat Young kesal. Ia tidak mnjawab apa2 dan lngsung pergi untuk mandi n mengganti baju'y.
Kyu tertawa pelan. Ia melempar handuk'y ke sofa terdekat, mngambil buku n duduk di atas tmpt tidur smbil mmbaca.
Tiba2 ia teringat pada momen2 saat pernikahan tadi. Sbenar'y Kyu terkesan ketika melihat Young memakai gaun pengantin dgn hiasan lengkap. Tapi ia tdk mengungkapkn'y dan hnya diam.
Begitupun tadi. Entah knapa perasaan'y jadi sngt b'gejolak melihat expresi t'sipu Young. Jika ia tdk menahan diri, entah apa yg diperbuat'y pada Young.
Gadis yg manis n cantik. Pikir Kyu. Senyum pun mengembang tanpa disadarinya. Umma'y bilang kalo mreka sgt akrab wktu kcil. Tapi ia sama sekali tidak ingat.
"Ah, ini sih bukan baju tidur. Tapi gaun tidur!" suara keluhan Young membuyarkan lamunan Kyu. Otomatis ia menoleh.
"Harus'y km kasih ini dari tadi. Aq kan g perlu panik g jelas gini" Young lega. Ia tidak perlu tidur memakai kain b'tumpuk yg berat n bikin sesak.
"Aku senang melihat wajah panikmu. Lucu" Kyu terkekeh pelan
Kyu kembali mmbuat Young kesal. Ia tidak mnjawab apa2 dan lngsung pergi untuk mandi n mengganti baju'y.
Kyu tertawa pelan. Ia melempar handuk'y ke sofa terdekat, mngambil buku n duduk di atas tmpt tidur smbil mmbaca.
Tiba2 ia teringat pada momen2 saat pernikahan tadi. Sbenar'y Kyu terkesan ketika melihat Young memakai gaun pengantin dgn hiasan lengkap. Tapi ia tdk mengungkapkn'y dan hnya diam.
Begitupun tadi. Entah knapa perasaan'y jadi sngt b'gejolak melihat expresi t'sipu Young. Jika ia tdk menahan diri, entah apa yg diperbuat'y pada Young.
Gadis yg manis n cantik. Pikir Kyu. Senyum pun mengembang tanpa disadarinya. Umma'y bilang kalo mreka sgt akrab wktu kcil. Tapi ia sama sekali tidak ingat.
"Ah, ini sih bukan baju tidur. Tapi gaun tidur!" suara keluhan Young membuyarkan lamunan Kyu. Otomatis ia menoleh.
Untuk sesaat Kyu t'diam melihat Young dgn balutan gaun tidur itu.
"Memang apa yg salah?" Kyu bingung
"Liat, bnyak renda dimana-mana"
Kyu tertawa lagi melihat expresi Young.
"Kalo mau mengeluh, kau bilang aja pada Umma"
Young menghela napas.
"Tapi ini lebih baik daripada gaun tadi"
Ia bjalan namun bhenti lagi. Young melihat Kyu sudah ada d tempat tidur, duduk sambil memegang buku.
"Km udah mau tidur juga?" masih belum b'gerak
"Ya. Km juga udah ngantuk kn? Sini tidur di sbelahku" Ucap Kyu smbil menepuk2 tmpat d smping'y.
"Ah, anio. Nanti km tiba2 menyerangku lagi"
"ME~NYE~RANG?!" Kyu agak tersinggung mndengar'y
"Km pikir aq binatang buas? Ayo sini! Aq tdk akan menyerangmu!" ucp Kyu dgn nada jngkel n mmaksa.
"Memang apa yg salah?" Kyu bingung
"Liat, bnyak renda dimana-mana"
Kyu tertawa lagi melihat expresi Young.
"Kalo mau mengeluh, kau bilang aja pada Umma"
Young menghela napas.
"Tapi ini lebih baik daripada gaun tadi"
Ia bjalan namun bhenti lagi. Young melihat Kyu sudah ada d tempat tidur, duduk sambil memegang buku.
"Km udah mau tidur juga?" masih belum b'gerak
"Ya. Km juga udah ngantuk kn? Sini tidur di sbelahku" Ucap Kyu smbil menepuk2 tmpat d smping'y.
"Ah, anio. Nanti km tiba2 menyerangku lagi"
"ME~NYE~RANG?!" Kyu agak tersinggung mndengar'y
"Km pikir aq binatang buas? Ayo sini! Aq tdk akan menyerangmu!" ucp Kyu dgn nada jngkel n mmaksa.
to be continued....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar